JATIMTIMES – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur resmi meluncurkan aplikasi SIKMA (Sistem Kompetensi Mandiri dan Adaptif) dalam kegiatan Rapat Evaluasi Manajemen Kepegawaian Tahun 2025 yang digelar di Ijen Suites Resort & Convention Malang, Senin (22/12/2025). Peluncuran ini menjadi langkah strategis BKD Jatim dalam mendorong transformasi digital sistem penilaian potensi dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Aplikasi SIKMA dirancang sebagai upaya optimalisasi proses asesmen ASN agar lebih efisien, objektif, dan terukur. Melalui sistem berbasis digital dan teknologi Artificial Intelligence (AI), proses penilaian kompetensi tidak lagi bergantung pada metode assessment center konvensional yang memerlukan waktu serta sumber daya besar.
Baca Juga : Cegah Pohon Tumbang Saat Cuaca Ekstrem, DLH Surabaya Uji Alat Khusus
Kepala BKD Provinsi Jawa Timur, Indah Wahyuni, S.H., M.Si., mengatakan bahwa kehadiran SIKMA diharapkan mampu mempercepat pemetaan talenta ASN sekaligus mewujudkan tata kelola kepegawaian yang transparan dan adaptif terhadap tantangan birokrasi modern.
“SIKMA ini adalah salah satu sistem informasi yang kami bangun agar ke depan, ketika Bapak-Ibu melakukan asesmen, tidak perlu lagi mendatangkan pegawai atau SDM ke BKD. Prosesnya bisa dilakukan secara digital dan langsung di tempat masing-masing, hampir sama dengan sistem CAT,” ujar perempuan yang akrab disapa Yuyun ini.
Ia menjelaskan, melalui SIKMA, asesmen kompetensi ASN dapat dilakukan secara massal, fleksibel, dan terintegrasi, sehingga pelayanan kepegawaian menjadi lebih cepat dan efektif. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperbaiki layanan.
“Assessment sekarang tidak harus datang ke BKD, bisa dilakukan dari lokasi masing-masing karena sudah terintegrasi dengan sistem yang kami kembangkan,” imbuh Yuyun.
Lebih lanjut, Yuyun menjelaskan bahwa SIKMA juga berperan penting dalam memastikan kesesuaian kompetensi ASN dengan kebutuhan organisasi, baik bagi ASN yang akan mutasi, promosi, maupun calon pegawai dari luar yang akan masuk ke lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kalau ternyata seseorang tidak cocok di satu posisi atau ada calon dari luar yang ingin masuk ke Pemprov, maka harus diuji dulu kompetensinya. Uji kompetensi itu tetap wajib, dan sekarang bisa dilakukan tanpa harus datang ke BKD,” tambah Yuyun.
Baca Juga : Freya Jayawardana Resmi Jadi Kapten JKT48, Catat Sejarah sebagai Kapten Termuda Kedua
Tak hanya mendukung manajemen talenta, sistem asesmen berbasis SIKMA juga disebut berpotensi memberikan kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui layanan asesmen yang lebih efektif dan terstruktur. Dalam kesempatan tersebut, Indah Wahyuni juga membuka peluang bagi instansi lain untuk mengadopsi aplikasi SIKMA.
“Jika pemda ingin mengadopsi aplikasi kami, kami siap. SIKMA ini sudah kami siapkan untuk mendukung kebutuhan assessment yang lebih modern dan adaptif,” tegas Yuyun.
Lewat peluncuran aplikasi SIKMA, BKD Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya dalam memperkuat reformasi birokrasi dan menghadirkan sistem manajemen kepegawaian yang berbasis teknologi, data, dan kompetensi untuk menjawab tantangan pelayanan publik di era digital.
