JATIMTIMES - Tiga finalis Lomba Desain Logo Branding Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang 2025 telah memasuki tahap akhir. Sebelum memasuki tahap akhir, ternyata para finalis telah memantapkan logonya melakui proses revisi yang didampingi para dewan juri.
Dewan Juri, Aji Prasetyo menilai bahwa meskipun ketiga finalis telah menunjukkan peningkatan signifikan, proses penyempurnaan tetap menjadi bagian penting dalam sayembara ini. Pada tahap awal, desain yang diajukan dinilai masih memerlukan banyak perbaikan agar benar-benar selaras dengan visi dan misi daerah.
Baca Juga : Kendaraan Ringsek Kena Pohon, Pemkot Malang Siap Tambah Nilai Ganti Rugi
“Tapi desain mereka saat itu masih banyak yang perlu diperbaiki. Tugas kami adalah memastikan bahwa siapa pun yang terpilih nantinya bisa tampil dengan karya yang layak pilih, baik dari segi kajian estetika maupun konsep yang sesuai dengan kebutuhan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” terang Aji saat di Malang Tourism Gateway.
Meski ketiganya, yakni Amar Ma’ruf Setya Bakti, Eric Caskarino, dan Muhammad Khilmi Fuadi telah menjadi juaranya. Pihaknya menegaskan bahwa proses revisi dan konsultasi menjadi kunci penting dalam menghasilkan logo yang kuat secara konsep maupun fungsi.
“Kami merekomendasikan agar para peserta melewati tahapan revisi. Dan hasilnya terbukti, dari proses awal hingga final, desain mereka jauh lebih baik. Ketiganya memanfaatkan kesempatan konsultasi dengan sangat baik,” tambahnya, Selasa (4/11/2025).
Pada tahap akhir penjurian, tim juri memberikan rekomendasi kepada pihak dinas terkait potensi pengembangan dari masing-masing desain finalis. “Misalnya, jika peserta A yang menang, kami sertakan rekomendasi bagaimana logo itu bisa mendukung proyek-proyek kebudayaan dan pariwisata sesuai misi daerah,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pembangunan identitas visual melalui logo merupakan kebutuhan setiap daerah, termasuk Kabupaten Malang. Dengan kekayaan sumber daya alam, potensi wisata, dan warisan budaya yang kompleks, Malang membutuhkan simbol yang mampu merepresentasikan seluruh keunggulan tersebut.
Baca Juga : Atap Plafon Dewan Kabupaten Malang Ambrol Saat Diguyur Hujan
“Setiap daerah wajib memiliki identitas yang kuat. Kabupaten Malang ini terlalu kaya, baik dari sisi alam, budaya, maupun manusianya. Namun identitas itu belum sepenuhnya teroptimalkan,” ungkap Aji.
Menurutnya, upaya rebranding ini juga menjadi momentum penting untuk memperbarui citra daerah di mata publik. “Masih banyak masyarakat yang salah mengasosiasikan Kabupaten Malang dengan daerah lain, seperti Batu misalnya. Ini menunjukkan bahwa kita perlu membangun identitas baru yang kuat dan mudah dikenali,” ujarnya.
Logo yang dihasilkan dari sayembara ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi simbol baru Kabupaten Malang yang merefleksikan kekayaan, karakter, dan arah pembangunan pariwisata serta budaya di masa depan. “Logo ini harus mampu mendukung misi daerah dalam memperkuat jati diri dan memperkenalkan keunggulan Kabupaten Malang kepada dunia,” tutup Aji.
