JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan pemasangan jembatan bailey di kawasan Jembatan Sonokembang, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, akan dilakukan pada pekan depan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang sekaligus menepis isu liar terkait biaya sewa jembatan sementara tersebut yang disebut mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga : Wujudkan Generasi Berkarakter Kuat, Gus Qowim Apresiasi Persami dan Bela Negara KKRI
“Insyaallah minggu depan proses jembatan baileynya sudah akan dipasang. Insyaallah sepeda motor bisa lewat. Kalau roda empat nanti kami lihat kekuatannya,” ujar Wahyu, Sabtu (1/11/2025).
Wahyu menegaskan, pemasangan jembatan bailey menjadi langkah penting setelah Jembatan Sonokembang ambrol akibat derasnya arus Sungai Bango pada 10 Oktober 2025 lalu. Saat ini, di sisi kiri jembatan sudah ada jembatan bambu sementara yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Menurutnya, keterlambatan pemasangan jembatan bailey bukan karena kelalaian, melainkan akibat proses administrasi yang cukup panjang dalam pengajuan dan peminjaman jembatan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali.
“Prosesnya memang panjang karena harus melalui prosedur antar instansi. Jadi tidak bisa langsung pasca kejadian itu,” kata Wahyu.
Wali Kota Malang itu juga meluruskan kabar yang menyebut Pemkot harus mengeluarkan biaya sewa hingga Rp2 miliar untuk jembatan bailey. Ia memastikan, tidak ada biaya sewa karena pemanfaatan jembatan dilakukan antar instansi pemerintah.
“Selama ini beredar kabar nilai sewanya sampai Rp2 miliar, padahal tidak. Kami malah nggak membayar sewanya itu. Kan sesama pemerintah,” tegasnya.
Meski demikian, Pemkot Malang tetap menanggung biaya teknis di lapangan. Biaya teknis yang dimaksud seperti ongkos pengangkutan dan perakitan jembatan.
“Kami hanya mengeluarkan biaya untuk ongkos angkut dan perakitannya, itu saja,” imbuh Wahyu.
Baca Juga : Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 November 2025: Pertalite dan Pertamax Tetap, Ini Daftar Lengkapnya
Jembatan bailey itu rencananya akan difungsikan selama sekitar delapan bulan hingga pembangunan jembatan baru rampung. Setelah itu, jembatan akan dibongkar kembali.
“Makanya ada tahapan-tahapan yang harus kita jalani. Kami tidak diam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyebut jembatan bailey nantinya akan menjadi jalur alternatif bagi warga selama proses pembongkaran total Jembatan Sonokembang pada tahun 2026 mendatang.
“Kalau jembatan lama nanti dibongkar sepenuhnya tahun depan, orang mau lewat mana? Ya lewat bailey itu,” tuturnya.
Ia menambahkan, jembatan bailey akan dipasang di sisi kanan Jembatan Sonokembang, bukan di atas struktur lama. “Kami ambil yang sisi kanan. Tulisan ‘Pandanwangi’ di situ nanti kami bongkar agar semua kendaraan bisa lewat,” pungkasnya.
