Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

PBNU Murka! Gus Yahya Ambil Langkah Hukum Soal Tayangan Trans7 yang Hina Pesantren

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

14 - Oct - 2025, 16:55

Placeholder
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Tayangan program Expose Uncensored di Trans7 memicu gelombang kecaman dari berbagai kalangan, termasuk dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. Ia menyampaikan protes atas isi tayangan yang dinilai melecehkan pesantren dan para tokoh kiai.

Dalam pernyataannya, Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa pihaknya menolak isi tayangan yang dianggap merendahkan martabat pesantren.

Baca Juga : Laporkan Dugaan Penistaan Agama, Istri Yai Mim Jalani Pemeriksaan Polisi Soal Sajadah Rp29 Juta Terbakar di Depan Rumah

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, saya menyatakan keberatan dan protes keras terhadap tayangan Trans7 dalam segmen acara Exposed Uncensored yang ditayangkan kemarin hari Senin, 13 Oktober 2025,” ujar Gus Yahya, dikutip Instagram resmi PBNU. 

Ia menyebut bahwa tayangan tersebut terang-terangan menghina dunia pesantren dan tokoh-tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama.

“Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan, bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang juga tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” lanjutnya.

Menurut Gus Yahya, tayangan itu termasuk sebagai pelanggaran etika jurnalistik. Bahkan bisa mengganggu harmoni sosial dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Tayangan tersebut bukan hanya mencederai prinsip-prinsip jurnalisme yang benar, tetapi cenderung merupakan serangan terhadap harmoni dan ketentraman masyarakat,” katanya.

Ia menilai narasi yang muncul dalam tayangan itu menyinggung dan membangkitkan kemarahan kalangan pesantren serta warga NU.

“Karena jelas, penghinaan-penghinaan yang dilakukan di dalam tayangan Trans7 tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama pada umumnya,” ucapnya.

Gus Yahya kemudian menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation segera melakukan langkah konkret untuk memperbaiki kerusakan yang timbul akibat tayangan tersebut.

“Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut,” tegasnya.

Ia juga menginstruksikan agar lembaga hukum di bawah PBNU segera mengambil langkah yang diperlukan. “Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan,” katanya. 

Meski demikian, Gus Yahya mengajak para santri, kiai, dan warga NU untuk tidak terpancing emosi dan tetap menjaga akhlak. “Kepada para kiai, para santri, para warga Nahdlatul Ulama, saya menghimbau. Mari kita teguhkan hati kita. Mari jangan sampai kita menjadi berkecil hati karena semua ini,” pesannya.

Ia mengingatkan bahwa selalu ada pihak yang tidak menyukai pesantren dan nilai-nilai yang dipegang oleh NU, namun hal itu tidak boleh melemahkan semangat berkhidmat.

“Bahwa di luar sana, ada pihak-pihak yang tidak suka kepada pesantren, tidak suka kepada Nahdlatul Ulama, menentang nilai-nilai yang dimuliakan oleh pesantren. Semua itu tidak boleh mengendurkan semangat kita untuk berkhidmat dengan ikhlas,” tuturnya.

Baca Juga : Soal Tayangan XPOSE Trans7, Habib Jafar Ajak Santri Tahan Diri dan Jaga Akhlak

Gus Yahya juga menjelaskan bahwa perjuangan warga pesantren adalah demi mencari rida Allah SWT dan membawa maslahat bagi umat, bukan untuk mencari pujian. “Kita tidak menuntut ucapan terima kasih ataupun balas jasa atas khidmah-khidmah yang kita persembahkan untuk masyarakat dan bangsa ini. Tetapi, kita akan terus maju untuk meningkatkan khidmah kita,” ucapnya.

Ia mengajak seluruh warga NU untuk terus melakukan introspeksi diri agar pengabdian kepada agama dan bangsa semakin berkah.

“Kita juga melakukan muhasabah berintrospeksi untuk terus memperbaiki diri agar khidmah yang kita persembahkan untuk agama, masyarakat, bangsa, dan negara ini pun menjadi lebih baik dan lebih berkah untuk kita semua,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, kontroversi bermula dari salah satu episode expose Trans7 yang menyoroti kehidupan santri dan kiai di pesantren. Tayangan itu ramai dikritik setelah muncul cuplikan dengan judul provokatif,

Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?

Narasi dalam tayangan tersebut dinilai menyudutkan pesantren dan mengandung unsur penghinaan. Salah satu bagian yang juga disorot adalah ketika seorang santri sungkem kepada KH Anwar Manshur Lirboyo, namun disertai narasi yang dianggap tidak pantas.

“Ternyata yang ngesot (santri) itulah yang kasih amplop, netizen pun curiga nih bahwa bisa jadi inilah sebabnya sebagian kiai makin kaya raya,” demikian bunyi narasi dalam tayangan itu.

Tak berhenti di situ, Expose juga menyinggung gaya hidup kiai dengan menampilkan harga sarung mahal di salah satu marketplace. “Mau bilang mewah hingga harga miliaran, sarungnya aja pun merek termahal yang harganya berkisar antara 400 ribuan sampai 12 jutaan rupiah gitu deh,” ujar narator program itu.

Selain itu, narasi dalam tayangan juga menyinggung soal penggunaan uang oleh para kiai. “Dan saat ada hubungan keluarga nih, family (Kiai) kecipratan duitnya, padahal kan harusnya kalau kaya raya mah umatnya yang dikasih duit ya nggak sih?” lanjutnya.

“Tapi ya gimana ya, dengan kasih amplop pada Kiai kan diharapkan bisa dapat berkah, kalau nggak ya ambil hikmahnya aja deh,” tambah narator dalam tayangan tersebut.


Topik

Peristiwa boikottrans7 pondok pesantren lirboyo xpose trans7 gus yahya pbnu langkah hukum



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Minang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri