JATIMTIMES – Menjelang tutup tahun anggaran 2025, Komisi IV DPRD Situbondo memanggil tiga direktur rumah sakit umum daerah (RSUD) se-Kabupaten Situbondo bersama Dinas Kesehatan untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP). Pertemuan ini digelar guna memastikan seluruh RSUD mampu mencapai target pendapatan tahun 2025 sebelum Desember berakhir.
Ketiga direktur RSUD, yakni RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, RSUD Asembagus, dan RSUD Besuki, secara kompak menyampaikan optimisme mereka bahwa target pendapatan akan tercapai 100 persen di sisa dua bulan terakhir tahun ini.
Baca Juga : Negara Hadir untuk Guru Ngaji: 4.862 Pendidik Nonformal Bangkalan Kini Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Mohammad Faisol, menjelaskan bahwa capaian pendapatan ketiga rumah sakit daerah hingga September 2025 menunjukkan tren positif. “Hingga bulan September, rata-rata capaian pendapatan rumah sakit sudah di atas 70 persen. Kami optimistis sampai akhir tahun bisa tembus 100 persen,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Berdasarkan data yang disampaikan, RSUD Asembagus mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp17 miliar atau 75 persen dari target tahunan Rp24 miliar. Sementara RSUD dr. Abdoer Rahem juga mencapai 75 persen dari target Rp79 miliar.
Capaian tertinggi diraih oleh RSUD Besuki, yang telah mengantongi pendapatan Rp22 miliar dari target Rp25 miliar, atau sekitar 88 persen. “Realisasi pendapatan RSUD Besuki menjadi yang tertinggi di antara tiga rumah sakit milik daerah di Situbondo,” ungkap Faisol.
Menurutnya, pencapaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras jajaran direksi dan tenaga kesehatan di masing-masing RSUD yang terus berinovasi meningkatkan pelayanan serta memperluas jangkauan pasien. “Kinerja rumah sakit patut diapresiasi. Tapi kami minta tetap fokus agar target bisa tercapai penuh di akhir Desember,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Komisi IV DPRD Situbondo juga membahas realisasi anggaran tahun 2025, termasuk program kerja dan rencana prioritas tahun anggaran 2026. Faisol menilai, setiap RSUD memiliki potensi dan kapasitas berbeda, sehingga target tahun depan akan disesuaikan dengan kemampuan dan kinerja masing-masing.
“Kami akan dorong agar target tahun 2026 meningkat, tapi tetap realistis dan berbasis pada kompetensi rumah sakit,” ujar Faisol.
Baca Juga : Penuhi Layanan Dasar Warganya, Camat Semboro Lakukan Perekaman e KTP OTS
Rapat juga menjadi momentum untuk menyusun arah kebijakan dan rencana strategis rumah sakit di masa mendatang. Faisol menekankan pentingnya sinergi antara rumah sakit, Dinas Kesehatan, dan DPRD untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
“Selain membahas capaian tahun 2025, kami ingin memastikan program 2026 sudah memiliki arah yang jelas dan terukur. Ketiga rumah sakit harus siap menghadapi tantangan pelayanan kesehatan yang semakin dinamis,” tambahnya.
Sebagai gambaran, target pendapatan RSUD Situbondo untuk tahun 2026 telah disusun sebagai berikut: RSUD Asembagus Rp27 miliar, RSUD Besuki Rp30 miliar, dan RSUD dr. Abdoer Rahem Rp85 miliar. Angka tersebut diharapkan dapat mendorong kemandirian keuangan sekaligus peningkatan kualitas layanan di seluruh RSUD.
