Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Menyiapkan Guru Abad 21, Unisba Blitar Kembangkan Konsep Teacherpreneur

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

13 - Sep - 2025, 15:49

Placeholder
Para pemateri dari Fakultas Teknik dan Informatika Unisba Blitar menyampaikan materi tentang konsep teacherpreneur kepada peserta kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 13 September 2025. (Foto: Ist)

JATIMTIMES – Perubahan zaman menuntut guru tidak hanya piawai mengajar, tetapi juga adaptif terhadap teknologi. Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotun Nasihiin, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, puluhan guru berkumpul dalam sebuah forum pengabdian masyarakat yang digelar Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar. Tema kegiatan itu sederhana tapi visioner: Pembentukan Karakter Teacherpreneur melalui Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran.

Kegiatan yang dipimpin oleh dosen Fakultas Teknik dan Informatika ini dilaksanakan pada Sabtu 13 September 2025 dengan menghadirkan tiga pemateri. Yaitu Filda Febrinita SPd MPd, dosen Prodi Teknik Informatika;  Wahyu Dwi Puspitasari SPd MPd., dosen Prodi Sistem Komputer; serta Tia Neiska Puspita, mahasiswa Prodi Teknik Informatika. Mereka menekankan pentingnya membentuk guru yang tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai inovator yang mereka sebut dengan istilah teacherpreneur.

Baca Juga : Pangeran Balitar dan Jejak Politik Madiun pada Era Trunojoyo–Surapati (1645–1704)

Hasil observasi tim menunjukkan bahwa sekolah sudah berupaya menyediakan sarana pembelajaran modern, mulai dari komputer, televisi, hingga LCD di ruang kelas. Namun, semua itu belum termanfaatkan optimal. Banyak guru masih bertumpu pada buku ajar dan LKS, sementara kemampuan mereka mengolah media pembelajaran digital sangat terbatas.

Kondisi ini diperparah oleh anggapan sebagian guru senior bahwa mempelajari teknologi di usia mereka adalah hal yang sulit. Akibatnya, hanya guru muda yang berani bereksperimen dengan teknologi. Padahal, kualitas sekolah sangat bergantung pada kemandirian dan kreativitas semua tenaga pendidik.

“Guru abad 21 dituntut kreatif, inovatif, dan memiliki motivasi untuk terus belajar. Teacherpreneur adalah cara pandang baru agar guru tak hanya menjadi pengguna, tapi juga pencipta solusi pembelajaran,” ujar Filda Febrinita. Ia menekankan, karakter teacherpreneur akan mendorong guru untuk berani keluar dari pola lama dan melahirkan metode pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.

Senada dengan itu, Wahyu Dwi Puspitasari menambahkan bahwa penanaman karakter ini akan mengubah posisi guru dari sekadar konsumen menjadi produsen. “Kami berharap mereka minimal bisa menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sendiri, sesuai kebutuhan siswa,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat Unisba Blitar ingin memaksimalkan pemahaman guru tentang teknologi pendidikan dan mengasah keterampilan mereka menyusun bahan ajar mandiri. Sosialisasi dan praktik dilakukan dalam tiga sesi.

Sesi pertama menekankan pentingnya karakter teacherpreneur bagi tenaga pendidik profesional. Sesi kedua mengajarkan strategi pemanfaatan teknologi, disertai demo pembuatan bahan ajar melalui aplikasi Canva dan platform pendukung lain. Sesi terakhir menjadi ajang unjuk kerja, di mana setiap guru menyusun bahan ajar sesuai mata pelajaran masing-masing.

MI Roudlotun Nasihiin, tempat kegiatan ini berlangsung, adalah sekolah swasta yang berdiri sejak 2017 dengan 135 siswa dan 14 tenaga pendidik. Meski masih tergolong muda, sekolah ini telah berupaya membangun fasilitas pembelajaran modern. Dengan dukungan akademisi Unisba, para guru diharapkan bisa memanfaatkan sarana tersebut secara maksimal.

Dari 14 peserta, sebanyak 12 guru berhasil menghasilkan LKPD sesuai bidang ajarnya. Angka itu mencerminkan 85,7 persen keberhasilan, yang menunjukkan kegiatan masuk kategori tuntas. Para guru tidak hanya mampu menjawab pertanyaan pemateri tentang konsep teacherpreneur, tetapi juga mempraktikkan penyusunan bahan ajar digital secara langsung.

Bahkan, beberapa guru memberikan masukan satu sama lain atas hasil kerja yang dipresentasikan. Diskusi yang muncul menunjukkan adanya semangat baru untuk saling belajar dan berkolaborasi.

Evaluasi kegiatan menyimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah bisa memanfaatkan aplikasi digital dalam menyusun bahan ajar. Namun, para guru juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa bisa berlanjut dengan tema berbeda. Menurut mereka, PKM seperti ini dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan mutu sekolah.

Baca Juga : Pengamanan Arema FC vs Dewa United di Kanjuruhan Libatkan 600 Personel Gabungan

Filda menilai antusiasme guru menjadi modal penting untuk melanjutkan program. “Kami berharap mereka memiliki semangat positif untuk terus belajar hal baru. Dengan teknologi yang terus berkembang, tidak menutup kemungkinan siswa lebih cepat menguasai keterampilan digital dibanding guru. Karena itu, guru harus terus beradaptasi,” katanya.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Unisba Blitar sebagai perguruan tinggi yang aktif terlibat dalam pembangunan sumber daya manusia di daerah. Dengan menghubungkan kampus dan sekolah, diharapkan lahir tenaga pendidik yang lebih profesional dan relevan dengan tantangan era digital.

“Guru adalah ujung tombak kualitas pendidikan. Jika mereka inovatif, siswa juga akan terbentuk menjadi generasi kreatif yang mampu bersaing di masa depan,” ucap Wahyu.

Melalui program ini, Unisba Blitar ingin menunjukkan bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar bagi mahasiswa, melainkan juga mitra nyata dalam pembangunan pendidikan di masyarakat.

Hari itu, wajah para guru MI Roudlotun Nasihiin tampak bersemangat. Dari yang semula ragu menyentuh teknologi, kini mereka berani mencoba. Dari sekadar pengguna, mereka mulai berproses menjadi pencipta.

Dengan langkah kecil namun nyata, Unisba Blitar mengantar para guru menuju peran baru sebagai teacherpreneur, yakni pendidik yang kreatif, inovatif, dan siap menyongsong abad ke-21 dengan optimisme.

 


Topik

Pendidikan Teacherpreneur Unisba Blitar Blitar pelatihan guru



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Minang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Yunan Helmy