JATIMTIMES - Aplikasi PUSDA ASIIK juga diproyeksikan memudahkan kinerja para juru pengairan. Para petugas yang ada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Malang tersebut nantinya bisa memantau kondisi cuaca secara real time tanpa harus bolak-balik terjun ke lapangan secara langsung.
"Dari pendataan terbaru, saat ini kami memiliki petugas juru pengairan di 52 wilayah," terang Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang Farid Habibah.
Baca Juga : Rakor bersama Guru PAUD dan TK: Dispendukcapil Kabupaten Blitar Mantapkan Gerakan Adminduk Sejak Dini
Para petugas juru pengairan tersebut memiliki beberapa tugas utama. Di antaranya turut bertanggung jawab atas kinerja jaringan irigasi di wilayah kerjanya masing-masing.
"Para juru pengairan tersebut juga bertanggung jawab pada jaringan irigasi, baik operasi maupun pemeliharaan," terang Habibah.
Habibah mengakui jumlah juru pengairan yang ada di Kabupaten Malang secara kuantitas masih kurang memadai. "Kalau menurut hitungan AKNOP (angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan), tenaga di PU SDA sudah kekurangan banyak," imbuhnya.
Sebagai gambaran, jumlah daerah irigasi berdasarkan pendataan terbaru Dinas PU SDA Kabupaten Malang ialah 717. Namun, dimungkinkan bukan berarti setiap daerah irigasi tersebut harus disiagakan satu juru pengairan.
Artinya, terkait berapa kebutuhan ideal juru pengairan tersebut masih harus melalui beberapa pengkajian. "Namun yang jelas beban di lapangan tidak berimbang dengan kemampuan jumlah tenaga (juru pengairan)," imbuhnya.
Meski kekurangan secara kuantitas, Habibah memastikan operasi dan pemeliharaan pada jaringan irigasi tetap diupayakan berjalan maksimal. Sedangkan salah satu upaya yang disiapkan ialah dengan menyediakan aplikasi PUSDA ASIIK.
"Harapannya, dengan upaya digitalisasi melalui aplikasi ini bisa menjadi solusi dari kendala yang ada selama ini," ujarnya.
Baca Juga : Pemkot Malang Buka Jalan Tembus Griya Shanta, Ini Kata Pakar PP Otoda UB
Aplikasi PUSDA ASIIK merupakan inovasi digital untuk pengelolaan daerah irigasi. Yakni berupa platform berbasis Geographic Information System atau WebGIS.
Hingga saat ini, aplikasi PUSDA ASIIK yang juga merupakan sistem informasi berbasis spasial tersebut terus dikembangkan oleh Dinas PU SDA Kabupaten Malang. Sementara untuk mendukung akurasi dan kemutakhiran informasi dalam sistem aplikasi PUSDA ASIIK tersebut, juga diperlukan adanya sebuah integrasi dengan data cuaca dan curah hujan terkini.
Perlu diketahui, data yang diperlukan dalam integrasi tersebut bersumber dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda. Wujud integrasi pada aplikasi PUSDA ASIIK itulah yang juga melalui pemanfaatan data radar cuaca WOFI atau Weather Observation and Forecast Integrated.
Adanya integrasi antara aplikasi PUSDA ASIIK dengan WOFI tersebut memungkinkan pemantauan cuaca secara real time. Sehingga pengambilan keputusan hingga mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat dan cepat. Termasuk bisa turut mendukung kinerja dari para juru pengairan.
"Diharapkan melalui adanya kerja sama ini juga dapat mendorong terwujudnya kolaborasi lintas instansi. Termasuk dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Malang. Sehingga bisa mewujudkan efisiensi, transparansi, maupun pengambilan keputusan yang berbasis pada data," pungkas Habibah.
